Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2012

Rekening Gendut, Beban Moral PNS Muda

Desakan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf agar penegak hukum segera memproses 1.800 laporan transaksi keuangan mencurigakan (LKTM) dari rekening gendut PNS dan lainnya patut kita dukung (Lampost, 11/1/2012). Penuntasan kasus rekening gendut tersebut harus dilakukan untuk memperjelas masalah yang sebenarnya serta untuk membangun optimisme masyarakat terhadap penegakan hukum di negeri ini. Penyelidikan atas kasus tersebut juga penting dilakukan agar tidak “memenjarakan” para PNS muda dalam opini negatif masyarakat. Masyarakat hanya tahu ada kasus rekening gendut PNS muda tanpa pernah tahu tindak lanjut temuan tersebut. Akibatnya, opini terakhir yang mengendap di ingatan masyarakat adalah ada PNS muda yang menyimpan dana milliaran rupiah di rekeningnya yang dicurigai hasil dari penyelewengan anggaran pemerintah. Sulit dicegah jika kemudian masyarakat menganggap kelompok PNS Muda sebagai entitas yang berpotensi menjadi koruptor di birokrasi. H

Cerpen: IBU

Ibu mengajar anak-anak membaca Alquran. Setiap sore, kecuali jum’at, rumahku ramai dengan suara-suara bocah yang belajar mengaji. Sepengamatanku ada sekitar 30 anak. Untuk aktivitas yang satu ini, Ibu tidak pernah mematok biaya. Prinsipnya yang ia pegang sejak lama tetap tak berubah. Kalau ada rejeki bayar seadanya saja. Kalau nggak ada, ya nggak usah dipaksa. Yang penting anak-anak bisa ngaji. Ini bukan sekedar basa-basi. Aku tahu diantara anak-anak itu ada yang tidak membayar sepeserpun. Entah karena memang tak mampu atau orang tuanya yang tak acuh. Tapi ibu tak pernah mengeluh. Dan tak pernah memberikan perlakuan berbeda. Bila dibandingkan dengan kebiasaan di kampungku, sikap ibu ini amat kontras dan susah dimengerti. Di sini tiap guru ngaji mematok harga tertentu atas jasanya mengajar ngaji. Untuk satu anak bisa ditarik biaya sekitar 25-30 ribuan per bulan. Itu untuk kelas privat alias guru ngaji yang menyambangi murid. Bagi kelas besar setiap anak dikenai biaya lima ribu rupiah.