Skip to main content

Lulus Tes CPNS Tanpa Curang

Ada beberapa teman yang bertanya kepada saya tentang tips-tips supaya lulus tes tulis CPNS. Saya memang punya pengalaman tiga kali ikut tes tulis CPNS dan semuanya lulus. Dua kali lulus tes tulis CPNS dosen, 1 kali lulus tes CPNS pemda. Tahun 2007 dan 2008 saya lulus tes CPNS dosen, tapi gagal di tes wawancara dan microteaching. Akhir 2008, saya lulus tes CPNS pemda yang mengantarkan saya pada profesi baru sebagai calon abdi negara.

Banyak orang yang pesimis dengan proses rekrutmen CPNS karena sejarah perekrutan calon-calon pelayan masyarakat ini kerap diimbuhi kasus-kasus ketidakberesan beraroma KKN. Kasus suap, perjokian, serta nepotisme memang selalu mengemuka. Bahkan ada juga yang berujung di meja hijau. Namun, seiring reformasi birokrasi yang rajin didengungkan banyak kalangan, penegakkan hukum yang mulai tumbuh, ditambah media massa yang kritis, rasanya kita tak boleh kehilangan optimisme bahwa ke depan rekrutmen PNS akan berjalan secara jujur.

Ketika saya akan mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), saya sempat ditanya Pak Lurah soal kelulusan saya mengikuti tes CPNS; pake uang suap nggak? Saya tegaskan tidak. Rupanya,keponakan Lurah tidak lulus tes CPNS padahal menurutnya sudah memberikan sejumlah uang pada oknum tertentu. Di sela obrolan dengan saya, Pak Lurah juga menelpon kakaknya dan meyakinkannya bahwa proses rekrutmen sekarang memang bersih. Saya tidak tahu kelanjutan cerita keponakan Pak Lurah tersebut, apakah mempublikasikan hal ini ke media atau tidak.

Nah, bagi anda yang berminat mengikuti tes CPNS, tetaplah optimis dan persiapkan diri anda menghadapi soal-soal tes. Tipsnya sederhana saja; pertama, belajar. Kita harus pelajari soal-soal yang pernah muncul pada tes CPNS tahun sebelumnya di instansi manapun. Cermati soal-soal yang sering muncul setiap tahun baik berupa model atau persis serupa. Kedua, kendalikan diri untuk mendahulukan menyelesaikan soal-soal yang kita yakini kebenarannya. Kalau kita ragu, tinggalkan dulu dan segera beralih ke soal lain. Jangan terpaku pada soal yang terlalu susah kita jawab. Ketiga, ada baiknya kita fokuskan pada bagian soal yang kita akan atau ingin meraih poin terbesar darinya. Misalnya ada matematika dasar, logika, bahasa, dan pengetahuan umum. Tentukan dari bagian mana kita akan capai poin terbesar lalu pelajari lebih dalam. Teknik ini bermanfaat apabila kita tak punya waktu banyak untuk belajar dan kita punya kelebihan pada soal-soal tertentu.

Keempat, strategi waktu. Pada saat tes, pastikan ada jam tangan untuk mengatur waktu penyelesaian soal. Tentukan toleransi waktu dalam menyelesaikan sebuah soal. Ingat, jangan menghabiskan waktu untu satu soal sulit.

Kelima, jika semua soal yang kita yakini jawabannya sudah terisi, kita bisa beralih pada soal-soal sulit yang kita tinggalkan sebelumnya. Jika waktu tidak memungkinkan, silahkan anda tebak-tebak saja isinya. Toh, kalaupu salah, tidak akan mengurangi nilai.

Keenam, berdoa sebelum segala sesuatunya. Jauh sebelum pelaksaan tes, lakukanlah sholat hajat setiap malam/hari. Panjatkan doa dalam setiap shalat kita. Mintalah pada Allah agar Ia menjadikan kelulusan kita di tes CPNS adalah yang terbaik menurut-NYA bagi kita.

Selamat mencoba!

Comments

  1. terima kasih tipsnya, saya belum pernah ikut tes cpns, karna saat saya lulus tahun 2011 sampai sekarang di kota jember tidak ada tes sama sekali. tapi saya kurang yakin dengan kemampuan saya apalagi di bidang pengetahun umum, menurut saya sangat membutuhkan hafalan.

    ReplyDelete
  2. Banyak membaca biasanya cukup membantu. Baca apa saja: koran, majalah, buku, dll. Semoga menemukan jalan sukses yang paling tepat (menurut Tuhan) untuk anda :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kunci Keberhasilan Pola Kemitraan Bagi Sektor Perikanan

Undang-undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mendefinisikan kemitraan sebagai kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan Usaha Besar. Adapun pola kemitraan yang dianut dalam undang-undang tersebut berupa inti-plasma, subkontrak, waralaba, perdagangan umum, distribusi dan keagenan, bagi hasil, kerjasama operasional, usaha patungan ( joint venture ), dan penyumberluaran ( outsourcing ). Dari berbagai pola kemitraan tersebut, penulis tertarik memberikan pandangan terhadap praktik pola kemitraan inti-plasma yang selama ini dijalankan di Indonesia. Pola kemitraan inti-plasma ini diperkenalkan Bank Dunia (World Bank) era 1970-an yang diterapkan dalam program pertanian sebagai pengganti model perkebunan skala besar. Sejak saat itu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan serangkaian Keputusan Presiden s

Pemburu Rente Anggaran (Tulisan di Lampung Post, 12 November 2013)

Salah satu persoalan yang muncul dalam sektor pembiayaan pembangunan pemerintah adalah keberadaan para pemburu rente yang selalu mengintip peluang memperoleh keuntungan dari setiap mata anggaran negara yang akan dibelanjakan, terutama di ranah pengadaan barang dan jasa. Pemburu rente ini bisa dari kalangan internal birokrasi, pejabat politik, pengusaha, bahkan dari aktor yang secara struktural tidak ada dalam wilayah jabatan formal pemerintahan tetapi memiliki pengaruh dalam menentukan agenda pembangunan pemerintah, baik karena ada kaitan kekerabatan maupun karena hubungan pertemanan yang sangat erat dengan penguasa. Tahanan KPK Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, Suami dari Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sekaligus adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, mungkin termasuk tipe yang terakhir disebutkan. Ia berada diluar struktur pemerintahan, tetapi diduga berperan penting dalam penentuan kebijakan tender proyek-proyek pemerintah di Provinsi Banten dan Tanger