Skip to main content

Sukses Dengan Dukungan Orang Lain

Kesuksesan dapat kita raih karena dukungan dari orang lain. Saya selalu teringat pesan yang tercantum dalam buku Berpikir dan Berjiwa Besar tersebut. Kalimatnya ringkas, gampang dicerna dan dapat kita dalami maknanya dari pengalaman sehari-hari. Pesan ini berlaku universal baik dalam lingkup pekerjaan, ilmu pengetahuan, karir, atau apapun juga.

Dalam konteks pekerjaan saya sebagai pegawai pemerintah, saya menemukan kebenaran dari pesan itu. Seorang pimpinan satuan kerja, tidak akan mendulang sukses bila tak didukung para bawahannya. Bentuk dukungan itu macam-macam, begitu juga bentuk penolakan.

Kesediaan bawahan memikirkan ide-ide kreatif, semangat menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin, serta kecepatan dan sikap pro aktif dalam pekerjaan, adalah ragam bentuk dukungan pada pimpinan. Kebalikan dari itu bisa dimaknai sebagai sikap tidak mendukung.

Penolakan tidak selalu terlontar lewat ucapan. Bagi kebanyakan bawahan, sangat berat untuk menyampaikan penolakan atau ketidaksetujuan atas kepemimpinan sang atasan. Bermain-main dengan pekerjaan mungkin cara terhalus yang mereka lakukan agar sang pimpinan mendapat penilaian negatif dari Pejabat diatasnya. Pekerjaan yang biasanya selesai dalam 3 jam, sengaja diperlambat hingga berjam-jam dengan kualitas dibuat seadanya.

Penolakan seperti ini jelas berbahaya. Jalan terbaiknya adalah kita kembali pada prinsip dasar bahwa kesuksesan akan diraih karena ada dukungan dari orang lain. Agar orang lain memberikan dukungan kepada kita, maka kita harus memperlakukan orang lain dengan benar; tidak meremehkan, tidak menganggapnya hanya sebagai pegawai pemuas nafsu memerintah, menghargai setiap gagasan dan pekerjaannya, serta mampu membuat orang tersebut merasa penting bagi atasan tanpa adanya kepura-puraan.

Disinilah seni memimpin dan mempengaruhi orang lain diperlukan. Tanpa merasa dibelenggu aturan dan perbedaan pangkat jabatan, setiap bawahan harus merasa enjoy berinteraksi dengan atasan, bertukar gagasan, serta mendiskusikan persoalan-persoalan yang menjadi bidang pekerjaan-NYA.

Semoga semakin banyak orang yang sadar bahwa keberhasilan akan dicapai karena dukungan dari orang lain. Sehingga makin banyak orang yang menempatkan diri secara benar dalam sebuah lingkungan/komunitas.

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Keberhasilan Pola Kemitraan Bagi Sektor Perikanan

Undang-undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mendefinisikan kemitraan sebagai kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan Usaha Besar. Adapun pola kemitraan yang dianut dalam undang-undang tersebut berupa inti-plasma, subkontrak, waralaba, perdagangan umum, distribusi dan keagenan, bagi hasil, kerjasama operasional, usaha patungan ( joint venture ), dan penyumberluaran ( outsourcing ). Dari berbagai pola kemitraan tersebut, penulis tertarik memberikan pandangan terhadap praktik pola kemitraan inti-plasma yang selama ini dijalankan di Indonesia. Pola kemitraan inti-plasma ini diperkenalkan Bank Dunia (World Bank) era 1970-an yang diterapkan dalam program pertanian sebagai pengganti model perkebunan skala besar. Sejak saat itu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan serangkaian Keputusan Presiden s

Lulus Tes CPNS Tanpa Curang

Ada beberapa teman yang bertanya kepada saya tentang tips-tips supaya lulus tes tulis CPNS. Saya memang punya pengalaman tiga kali ikut tes tulis CPNS dan semuanya lulus. Dua kali lulus tes tulis CPNS dosen, 1 kali lulus tes CPNS pemda. Tahun 2007 dan 2008 saya lulus tes CPNS dosen, tapi gagal di tes wawancara dan microteaching. Akhir 2008, saya lulus tes CPNS pemda yang mengantarkan saya pada profesi baru sebagai calon abdi negara. Banyak orang yang pesimis dengan proses rekrutmen CPNS karena sejarah perekrutan calon-calon pelayan masyarakat ini kerap diimbuhi kasus-kasus ketidakberesan beraroma KKN. Kasus suap, perjokian, serta nepotisme memang selalu mengemuka. Bahkan ada juga yang berujung di meja hijau. Namun, seiring reformasi birokrasi yang rajin didengungkan banyak kalangan, penegakkan hukum yang mulai tumbuh, ditambah media massa yang kritis, rasanya kita tak boleh kehilangan optimisme bahwa ke depan rekrutmen PNS akan berjalan secara jujur. Ketika saya akan mengurus Sur

Pemburu Rente Anggaran (Tulisan di Lampung Post, 12 November 2013)

Salah satu persoalan yang muncul dalam sektor pembiayaan pembangunan pemerintah adalah keberadaan para pemburu rente yang selalu mengintip peluang memperoleh keuntungan dari setiap mata anggaran negara yang akan dibelanjakan, terutama di ranah pengadaan barang dan jasa. Pemburu rente ini bisa dari kalangan internal birokrasi, pejabat politik, pengusaha, bahkan dari aktor yang secara struktural tidak ada dalam wilayah jabatan formal pemerintahan tetapi memiliki pengaruh dalam menentukan agenda pembangunan pemerintah, baik karena ada kaitan kekerabatan maupun karena hubungan pertemanan yang sangat erat dengan penguasa. Tahanan KPK Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, Suami dari Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sekaligus adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, mungkin termasuk tipe yang terakhir disebutkan. Ia berada diluar struktur pemerintahan, tetapi diduga berperan penting dalam penentuan kebijakan tender proyek-proyek pemerintah di Provinsi Banten dan Tanger