Minggu, 7 Februari, di Pantai Klara (Kelapa Rapat), Kabupaten Pesawaran. Presiden SBY baru saja menutup kata sambutan di acara Bakti Sosial Korps Marinir Piabung. Ia berbalik hendak meninjau tenda-tenda pelayanan kesehatan. Namun, niat itu urung dilakukan ketika seseorang berteriak memanggilnya dan menerobos lapisan pengamanan presiden.
Tentu saja pria yang berteriak tadi tak bisa menyentuh SBY, yang dikelilingi paspampres dan dengan sigap menyergap pria tersebut. Namun kegaduhan hanya sekitar tiga detik saja. SBY berbalik meladeni pria itu yang katanya ingin menyampaikan sesuatu secara langsung kepadanya. Pria itu mencium tangan SBY dan secara lugas menyampaikan keluhan tentang pembangunan madrasah yang tak kunjung selesai.
Sebuah map lusuh dipegang pria itu dengan erat. SBY memberi isyarat pada ajudannya yang dengan cekatan segera mengambil proposal dalam map tersebut.
Kejadian itu berlangsung singkat. Tapi menjadi bagian yang paling gampang diingat dibanding agenda SBY lainnya yang aku liput hari itu. Ada unsur kejutan, unik, dan tanpa rekayasa.
Tentu saja pria yang berteriak tadi tak bisa menyentuh SBY, yang dikelilingi paspampres dan dengan sigap menyergap pria tersebut. Namun kegaduhan hanya sekitar tiga detik saja. SBY berbalik meladeni pria itu yang katanya ingin menyampaikan sesuatu secara langsung kepadanya. Pria itu mencium tangan SBY dan secara lugas menyampaikan keluhan tentang pembangunan madrasah yang tak kunjung selesai.
Sebuah map lusuh dipegang pria itu dengan erat. SBY memberi isyarat pada ajudannya yang dengan cekatan segera mengambil proposal dalam map tersebut.
Kejadian itu berlangsung singkat. Tapi menjadi bagian yang paling gampang diingat dibanding agenda SBY lainnya yang aku liput hari itu. Ada unsur kejutan, unik, dan tanpa rekayasa.
Comments
Post a Comment