Skip to main content

Kantor Baru Saya

Sudah pindah kantor? Kantornya sudah jadikah? Tanya seorang teman via telpon. Dia sudah menempati kantor barunya, milik pemerintah, bukan lagi sewa. Yang ia tanyakan pada saya juga hal yang sama, apakah instansi tempat saya bekerja masih sewa tempat atau sudah membuat kantor baru.

Saya jawab: kantornya sudah ada, sudah jadi. Tapi, belum bisa dipastikan kapan saya menempati kantor tersebut. Mungkin 10 atau 15 tahun lagi. Ia agak bingung. Yang saya maksud adalah bisa kantor Menteri Dalam Negeri atau Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, bukan kantor dinas di kabupaten tempat saya bekerja. Ia hanya tertawa.

Sebetulnya itu jawaban spontan, sebuah candaan yang tiba-tiba saja hadir dalam fikiran saya. Beberapa hari setelahnya, saya berfikir, bagaimana jika hal itu jadi kenyataan?. Dulu, pertama kali menjadi mahasiswa, saya sempat berimajinasi. Saya membayangkan mengunjungi teman-teman dekat saya yang kuliah tersebar di berbagai perguruan tinggi di Jawa. Saya menemui mereka dan mengatakan bahwa saya sedang ada urusan dengan lembaga kemahasiswaan di kampus mereka.

Beberapa tahun kemudian, imajinasi tersebut terealisasi meski dalam versi lebih sederhana: saya menyambangi beberapa kampus perguruan tinggi di Jawa untuk urusan lembaga kemahasiswaan, meski tak satupun bertemu teman-teman dekat saya karena kehilangan kontak. Mungkin sebagian mereka sudah lulus kuliah.

Kembali ke candaan soal kantor baru, saya mulai menerawang, apakah mungkin hal itu terjadi, meski mungkin dalam versinya yang sederhana? Wallohu a’lam. Namun, berkaca pada imajinasi saya semasa mahasiswa, saya berjanji tidak akan menganggap remeh setiap impian yang muncul. 

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Keberhasilan Pola Kemitraan Bagi Sektor Perikanan

Undang-undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mendefinisikan kemitraan sebagai kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan Usaha Besar. Adapun pola kemitraan yang dianut dalam undang-undang tersebut berupa inti-plasma, subkontrak, waralaba, perdagangan umum, distribusi dan keagenan, bagi hasil, kerjasama operasional, usaha patungan ( joint venture ), dan penyumberluaran ( outsourcing ). Dari berbagai pola kemitraan tersebut, penulis tertarik memberikan pandangan terhadap praktik pola kemitraan inti-plasma yang selama ini dijalankan di Indonesia. Pola kemitraan inti-plasma ini diperkenalkan Bank Dunia (World Bank) era 1970-an yang diterapkan dalam program pertanian sebagai pengganti model perkebunan skala besar. Sejak saat itu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan serangkaian Keputusan Presiden s

Lulus Tes CPNS Tanpa Curang

Ada beberapa teman yang bertanya kepada saya tentang tips-tips supaya lulus tes tulis CPNS. Saya memang punya pengalaman tiga kali ikut tes tulis CPNS dan semuanya lulus. Dua kali lulus tes tulis CPNS dosen, 1 kali lulus tes CPNS pemda. Tahun 2007 dan 2008 saya lulus tes CPNS dosen, tapi gagal di tes wawancara dan microteaching. Akhir 2008, saya lulus tes CPNS pemda yang mengantarkan saya pada profesi baru sebagai calon abdi negara. Banyak orang yang pesimis dengan proses rekrutmen CPNS karena sejarah perekrutan calon-calon pelayan masyarakat ini kerap diimbuhi kasus-kasus ketidakberesan beraroma KKN. Kasus suap, perjokian, serta nepotisme memang selalu mengemuka. Bahkan ada juga yang berujung di meja hijau. Namun, seiring reformasi birokrasi yang rajin didengungkan banyak kalangan, penegakkan hukum yang mulai tumbuh, ditambah media massa yang kritis, rasanya kita tak boleh kehilangan optimisme bahwa ke depan rekrutmen PNS akan berjalan secara jujur. Ketika saya akan mengurus Sur

Pemburu Rente Anggaran (Tulisan di Lampung Post, 12 November 2013)

Salah satu persoalan yang muncul dalam sektor pembiayaan pembangunan pemerintah adalah keberadaan para pemburu rente yang selalu mengintip peluang memperoleh keuntungan dari setiap mata anggaran negara yang akan dibelanjakan, terutama di ranah pengadaan barang dan jasa. Pemburu rente ini bisa dari kalangan internal birokrasi, pejabat politik, pengusaha, bahkan dari aktor yang secara struktural tidak ada dalam wilayah jabatan formal pemerintahan tetapi memiliki pengaruh dalam menentukan agenda pembangunan pemerintah, baik karena ada kaitan kekerabatan maupun karena hubungan pertemanan yang sangat erat dengan penguasa. Tahanan KPK Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, Suami dari Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sekaligus adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, mungkin termasuk tipe yang terakhir disebutkan. Ia berada diluar struktur pemerintahan, tetapi diduga berperan penting dalam penentuan kebijakan tender proyek-proyek pemerintah di Provinsi Banten dan Tanger